yang bener itu sebenernya sukses dulu kemudian sekolah cari ilmu biar gak ribet dengan urusan finansial, ataw cari ilmu dulu kemudian rintis karir hingga sukses??
kemarin saya bingung, lucu, gak percaya skaligus merasa aneh. sembari menatap indahnnya langit sambil ngopi di pagi hari ditemani sebatang rokok sambil berfikir membayangkan, sebenarnnya apa yang membuat seseorang itu bisa sesukses itu tanpa ada pendidikan formal yang dia sandang.
dilingkungan saya, saya sering bertemu dengan para motivator dadakan.😁 yang bilang "kalo hidup itu gak perlu pintar buat sukses, yang penting itu ijazah formal, contohnya tuh si A, si B dan si C cuma modal ijazah doang" pikir-pikir juga sih emang bener, ada banyak tuh yang bisa di bilang kurang pinter dalam bidang yang dia kerjakan tapi kok bisa setajir dan sesukses itu ya?? coba deh kamu pikir di lingkungan kamu ada gak orang yang kayak gitu?? pasti ada kan?? jelas lahh !!oke lah, dari sini saya mengambil kesimpulan kalo dia mungkin emang rajin dan ulet.
sambil menikmati perjalanan fikiran saya itu tak terasa ternyata rokok yang ada di tangan saya itu sudah habis, bahkan hampir membakar jari telunjuk kanan saya😁. sepertinnya terasa ada yang lupa dan mengganjal tapi entah apa itu.. detik demi detik pun berlalu, tak lama kemudian baru saya sadar ternyata saya lupa bahwa dosen killer hari ini masuk pagi. lomba lari cepat mengejar waktu pun dimulai, karna tidak ingin kalah dengan waktu akhirnnya saya memilih mengambil jalan pintas, kegiatan Mandi pagi untuk hari ini pun di tunda dulu. 😅😅
sesampainnya di Kampus UDK tercinta, ternyata sang dosen killer gak jadi masuk,, SIALAN !!
Hhmm sambil menunggu teman-teman ELEMEN BC angkatan 2016-2017 saya kembali berfikir karna merasa tidak puas dengan penjelasan motivator dadakan itu, walaupun emang bener juga sih, nyatannya emang gitu mau di apain?? akhirnya saya membandingkan yang di katakan motivator dadakan itu dengan motivator dadakan lainnya, yang mengatakan bahwa "kertas formalitas itu tidak penting, Kualitas yang lebih penting" sama dengan motivator sebelumnnya ia pun mengemukakan beberapa orang contoh, si A,B dan si C. dengan penjelasan yang lumayan panjang.
setelah di ditimbang ternyata itu pun tidak salah, banyak juga orang yang sukses walaupun gak punya ijazah, hanya bermodalkan keahlian dan jumlahnnya pun tergolong lebih banyak.
dari fakta data yang ada ini saya pun mengambil kesimpulan bahwa kertas formalitas tidaklah penting, melainkan kualitas seseorang yang menentukan jalan hidupnnya.
berdasarkan dua kejadian itu akhirnya otak saya melahirkan konsep jalan tengah, yaitu : capai pendidikan formal tertinggi yang bisa dicapai, kemudian di barengi dengan keahlian,ulet dan tekun serta rajin. kurang lebih seperti itulah kata hati dan akal saya.
tapi entah dari mana datangnnya, ada satu sisi diri saya yang mengatakan bahwa semua hal yang saya fikirkan itu pastilah ada campur tangan Tuhan atau takdir.
dan jika takdir memang ada, lantas apa gunannya usaha mati-matian mengejar kesuksesan bila sejak awal kita sudah dituliskan dalam kitab lauhul mahfudz ditakdirkan hidup susah?? suatu kemustahilan bila semua orang bisa sukses.
klo semua sudah sukses lantas siapa yang siap jadi tukang bangunan yang membuat rumah bertingkat??,petani miskin yang menyajikan beras jadi pada orang-orang??, dan sopir taxi yang siap mengantar anda kemanapun??
dan mustahil juga bila ada orang yang siap dan lebih memilih hidup susah ketimbang hidup berkecukupan.
bila ingin sukses, sudah berusaha sebisa mungkin tapi takdir berkata lain siapa yang di salahkan??
bila kesuksesan menghampiri kita tapi usaha yang di keluarkan hanya sedikit, beruntungkah kita?? lantas adilkah itu??
tulisan ini bukan bermaksud bahwa saya tidak yakin akan kekuasaan tuhan, tapi lihat sisi positif yang mungkin bisa kita jadikan bahan pembelajaran bersama. kritikan, masukan dan komentar sangat diharapkan bagi para pembaca. :)